Archive for November 2016

Istilah - istilah dalam skenario 


BIG CLOSE UP (BCU)    :Pengambilan dalam jarak dekat.
 Misalnya dalam gambar orang yang terlihat bibirnya saja, matanya saja, atau bagian detil lainnya.  Contoh pemakaian dalam skenario, untuk menunjukan cincin di jari manis tokoh, dalam hal ini bisa memakai BCU untuk cincin, atau ekspresi sedih seseorang yang ditunjukkan dengan mentesnya air mata.  Namun jika ini sudah diperjelas dalam deskripsi, tidak perlu ditulis BCU lagi, sebab urusan size shot ini lebih pada wewenang sutradara.

CLOSE UP (CU)    : Pengambilan gambar  pada jarak dekat.
 Dalam gambar orang terlihat wajahnya saja.  Untuk pemakaian dalam skenario, CU bisa untuk menegaskan sebuah lirikan mata dan senyum sinis A pada B.

COMMERCIAL BREAK    : Jeda dalam tayangan film/sinetron yang diisi iklan.                           Biasanya penulis skenario juga harus memperhitungkan hal ini, dengan memberikan suspense pada cerita─sebelum commercial break─ agar penonton tetap menunggu kelanjutan cerita, tanpa berpindah  ke channel lain.

CREDIT TITLE    : Penayangan nama tim kreatif dan para ahli, serta orang yang terlibat dalam pembuatan sinetron/film tersebut.

CUT BACK TO    : Transisi/peralihan dengan tempo cepat, tapi kembali ke adegan/lokasi yang telah dilihat sebelumnya.  Contoh penggunaan dalam skenario, misalnya seorang anak mengis karena terpisah dari ibunya di Mall,
 CUT TO: Ibu sedang mencari anaknya dengan gelisah disudut yang lain, maka ketika akan kembali ke gambar anak yang menangis tadi, yang saat ini sudah dibantu satpam, transisi yang dipakai adalah CUT BACK TO.

CUT TO        : Transisi/peralihan dengan tempo yang cepat, misalnya menggambarkan kejadian yang terjadi bersamaan tapi pada tempat yang berbeda.                                                                                         Atau, bisa juga kelanjutan adegan, tetapi masih di hari  yang sama.

DISSOLVE TO    : Transisi yang menunjukkan gambar menjadi kabur, kemudian masuk ke gambar adegan berikutnya.                                                                                                                                       Dalam skenario, ini biasanya dipakai untuk menggambarkan sebuah mimpi, mengenang masa lalu, atau flash back, membayangkan sesuatu yang akan terjadi.

DIALOG    : Kalimat yang diciptakan oleh script writer, yang nantinya diucapkan oleh pemain.

DURASI    : Waktu tayang di TV sudah termasuk commercial break. 
Rata-rata durasi FTV 90, sinetron 60 menit termasuk iklan. Untuk film layar lebar rata-rata berdurasi 90-120 menit.

ESTABLISHING SHOT    : Biasa disingkat ESTABLISH saja, artinya pengambilan gambar secara penuh, terlihat secara keseluruhan.                                                                                                              Contoh jika kita ingin menunjukkan seting kota Jakarta, kita bisa menampilkan estblish Tugu Monas atau budaran HI yang terlihat padat, kemudian baru masuk ke detil-detilnya.

EXT.    : Singkatan dari EXTERIOR, biasanya dalam skenario ditulis pada deretan judul scene, untuk menunjukan keterangan tempat luar ruangan.                                                                               Tulisan  EXT. dan INT. bisa digabung menjadi misalnya: 
EXT./INT. yang menunjukan adegan di jalanan/dalam mobil. Bisa juga di gabungan itu  dipakai jika menunjukan adegan pada teras sebuah rumah.

FADE OUT    : Transisi gambar dari terang ke gelap dengan cara lambat.

FADE IN    : Transisi gelap ke terang dengan cara lambat.  Dalam skenario, penulisan FADE OUT dan
FADE IN biasanya bersamaan untuk transisi yang menunjukan perubahan waktu, bisa juga menggambarkan perubahan keadaan dan perubahan lokasi.

FLASH BACK    : Bisa diartikan sebagai kilas balik.  Cerita yang kembali pada waktu sebelum kejadian berlangsung.                                                                                                                   
 FLASH BACK bisa menunjukan waktu lampau/masa lalu dalam sebuah adegan, bisa saja hanya dalam waktu beberapa saat sebelumnya.

FREEZE    : Menghentikan aksi atau bertahan pada posisi akhir adegan.
  Dalam penulisan skenario biasanya digunakan untuk akhir sebuah episode, dimana gambar berhenti mengakhiri sebuah cerita.

INSERT    : Sisipan adegan pendek dan singkat tapi penting, di dalam sebuah scene. 
 Misalnya, pada adegan beberapa orang ngobrol di dalam ruang tamu, tiba-tiba di luar ada orang yang  mengintip dan menguping pembicaraan mereka.
  Meskipun setting berubah, kita tak perlu membuat scene baru untuk adegan mengintip itu, cukup dengan INSERT saja.

INT    : Singkatan dari INTERIOR, penulisannya dalam skenario  sama dengan EXT., tetapi untuk menunjukan tempat di dalam ruangan.

LONG SHOT (LS)    : Pengambilan gambar pada jarak jauh. 
 Biasannya untuk gambar yang terlihat secara keseluruhan.  Misalnya, gambar orang yang terlihat seluruh badan berikut latar belakangnya.

MAIN TITLE    : Judul dalam sebuah tayangan sinetron/film.
  Dalam penulisannya biasanya ditampilkan atau ditulis setelah adegan teaser. Kemudian dilanjutkan dengan penayangan credit title.

SCENE    : Kata lain dari adegan, yaitu bagian terkecil dalam sebuah cerita.

MONTAGE    : Beberapa gambar yang menunjukan adegan berkesinambungan dan  mengalir, bisa beberapa lokasi yang berbeda, tapi menyatu dalam rangkaian.
  Dalam penulisan skenario, misalnya seorang yang putus cinta, maka mulai mengenang masa indahnya dulu bersama mantan kekasihnya.
  Dalam hal ini kita menggunakan MONTAGE dengan menampilkan beberapa adegan indah antara si tokoh dan mantan kekasihnya ketika masih bersama, kita tampilkan mereka sedang berkejaran di pantai, lalu tampilkan juga saat mereka berduaan di taman bunga, lalu saat mereka saling menukar barang kenangan, dan sebagainya.

SCENARIO    : Artinya sama dengan skenario, hanya masalahnya perbedaan bahasa saja, penulisan menggunakan ‘k’ karena sudah di Indonesiakan.
 Istilah ini digunakan dinegara Belanda dan Indonesia.

SCREENPLAY    :Artinya sama dengan Scenario/Skenario.
 Di Hollywod menggunakan istilah ini untuk menyebut naskah film.

SCRIPT WRITER    : Orang yang kerjanya membuat/menulis skenario atau disebut juga Penulis Skenario.
SEQUENCE    : Kata lain dari babak, yaitu kumpulan dari beberapa adegan.

SOUND EFFECT    : Bisanya dalam penulisan digunakan istilah FX, maksudnya suara yang dihasilkan di luar suara manusia dan ilustrasi musik. 
 Misalnya, suara telepon berdering, bel tanda masuk sekolah, suara alat dapur berjatuhan, dan sebagainya.

TEASER    : Adegan gebrakan, ditampilkan pada pembukaan/awal cerita, yang tujuannya  memancing penonton untuk menyaksikan kelanjutan cerita di belakangnya.  
Teaser bisa berupa sebuah scene adegan baru yang diciptakan penulis skenario, bisa juga dicuplikan adegan paling menarik/konflik utama yang sudah ada di dalam skenario.

VOICE OVER (VO)    : Dialog yang terdengar  tapi tidak tampak di gambar, misalnya terdengar orang berbicara di ruang sebelah.  
Atau, bisa juga orangnya tampak, suaranya terdengar, tapi bibirnya tidak bergerak, jadi dia terlihat berbicara dalam hati.




Isitilah - istilah dalam skenario

Posted by : materi
Saturday, November 12, 2016
0 Comments


Tipe Shot / Size Shot 

Shot adalah potongan gambar yang terekam oleh kamera, sedangkan Tipe shot / Size Shot atau ukuran gambar merupakan besar kecilnya subyek dalam sebuah frame. 

Masing masing ukuran shot memiliki makna yang berbeda beda ketika diimplementasikan pada pengambilan sebuah gambar / shooting.
 Dalam pengambilan gambar harus selalu memperhatikan tipe shot.
 Tipe shot ini nantinya akan menghasilkan rangkaian cerita. Semangkin lengkap dan variatif yang di shooting maka semangkin lengkap dan variatif pula rangkaian cerita yang di hasilkan.

Beberapa istilah tipe shot yang di pakai oleh pertelevisian maupun perfilman belum ada aturan baku, tidak semua memakai istilah yang sama tapi tetap mengacu pada ukuran yang sama. Salah satu contoh ukuran setengah obyek dari pinggang hingga atas kepala ada yang memakai istilah “Medium Shot” dan ada “Midle Shot”
 
Berikut ini akan dijelaskan secara rinci tentang tipe shot yang sering di pakai diantaranya :

ECU ( EXTREME CLOSE UP )

Teknik pengambilan gambar sebagian dari keseluruhan obyek yang di bidik, misalnya matanya, kupingnya, atau mulutnya saja, juga bisa diterapkan terhadap benda lain yang tidak bernyawa seperti pisau, pistol, batu dan lain sebagainya.

Fungsi dari teknik ini adalah ingin menyampaikan karakter detail dari sebuah obyek, sehingga karakternya dapat dilihat secara nyata dan jelas oleh pemirsa. 

Dalam implementasinya tipe shot selalu di padukan secara bersamaan dengan camera angle dalam setiap pengambilan gambar. Sehingga dalam menyusun scriptnya nanti akan seperti “ Extreme Close Up ON Low Angle “ pengertian ini menjelaskan bahwa obyek yang dibidik framenya ECU dan posisi kamera berada di bawah obyek.

BCU ( BIG CLOSE UP )

Teknik pengambilan gambar sebagian dari wajah, dari dagu hingga kepala atau kening. Pengambilan gambar ini lebih tajam dari pengambilan gambar Close Up.

Tipe shot ini dapat mewujudkan kedalaman pandangan mata, kebencian raut wajah, emosi hingga keharuan. Tanpa kata kata , tanpa bahasa tubuh, tanpa intonasi BCU sudah mewujudkan semuanya. 

Contoh ini dapat dilihat pada bentuk frame yang menceritakan ekspresi wajah seorang lagi menangis, takut, terharu, tertawa serta yang lainnya.

CU ( CLOSE UP )

Teknik pengambilan gambar sebagian dari keseluruhan obyek, dari ujung kepala sampai batas bahu atau dada seseorang. Fungsi dari teknik ini adalah ingin menyampaikan karakter detil dari sebuah obyek, sehingga karakternya terutama pada obyek manusia dapat dilihat secara nyata dan jelas oleh pemirsa.

Pengambilan gambar ini biasanya menampilkan identifikasi psikologi sebuah karakter yang memerlukan perkuatan rincian detail berbagai aksi.

MCU ( MEDIUM CLOSE UP )            

Teknik pengambilan gambar dari ujung kepala sampai ulu hati seseorang.

MS ( MEDIUM SHOT )

Teknik ini akan memvisualisasikan setengah dari keseluruhan bidikan obyek manusia misalnya dari ujung kepala hingga pinggang obyek atau seseorang. Fungsi dari teknik ini ingin menyampaikan keadaan obyek beraktifitas. Contoh ini dapat dilihat pada bentuk frame yang menceritakan keadaan seseorang atau komunitas melakukan sesuatu diantaranya makan, mengadakan rapat, melakukan pembicaraan dan sebagainya. Selain itu juga mengambil tampilan pada saat dua orang berbicara, sehingga bisa membuat penonton merasa berada sejajar dengan orang yang di tampilkan. 

KNEE SHOT

Teknik ini dengan ukuran gambar tiga perempat ( ¾ ) dari keseluruhan bidikan obyek manusia misalnya dari ujung kepala sampai lutut obyek atau seseorang.

FS ( FULL SHOT )

Teknik pengambilan gambar keseluruhan bidikan obyek manusia atau binatang maupun kendaraan, misalnya dari ujung kepala hingga ujung kaki.

LS ( LONG SHOT )

Teknik pengambilan gambar yang menunjukkan kesan luas pandang dan mengecilnya obyek dari pandangan, sehingga keberadaan obyek terlihat jauh dari pandangan mata.

Fungsi dari teknik ini ingin menyampaikan keadaan obyek yang beraktifitas dengan keluasan suasana lingkungan dimana obyek berada.

EXTREME LONG SHOT

Teknik pengambilan gambar yang mana obyeknya lebih kecil dari Long Shot dengan menampakkan suasana keberadaan obyek yang lebih luas. Shot ini digunakan apabila gambar yang ingin diambil adalah gambar yang sangat sangat jauh, panjang, luas dan berdimensi lebar.

ESTABLISHING SHOT

Pengambilan gambar secara keseluruhan suatu tempat atau pemandangan untuk memberi orientasi tempat dimana peristiwa atau adegan itu terjadi, biasa disingkat ESTABLISH saja, 

ONE SHOT

Shot yang menampilkan satu orang / Obyek terlepas dari jauh atau dekatnya pengambilan gambar.

TWO SHOT

Shot yang menampilkan dua orang / Obyek terlepas dari jauh atau dekatnya pengambilan gambar.

THREE SHOT

Shot yang menampilkan tiga orang / Obyek terlepas dari jauh atau dekatnya pengambilan gambar.

GROUB SHOT

Shot yang menampilkan sekelompok orang / Obyek atau lebih dari tiga orang / obyek terlepas dari jauh atau dekatnya pengambilan gambar.

OSS ( OVER SHOULDER SHOT )

Pengambilan gambar dimana kamera berada di belakang bahu salah satu pelaku atau di belakang objek yang membelakangi, dan tampak di dalam frame. Sementara obyek utama tampak menghadap kamera dengan bahu lawan main.

POV ( POINT OF VIEW )

Kamera sebagai sudut pandang pelaku atau subjek gambar.


Tipe Shot / Size Shot

Posted by : materi 0 Comments


CAMERA MOVEMENT/PERGERAKAN KAMERA  itu adalah :

1.PANNING

Pergerakan kamera dengan poros horisontal ke kiri  atau ke kanan dengan atau tanpa tripod. Poros yang di maksu disini adalah kepala tripod yang bisa bergerak, atau pergelangan tangan kita saat memegang kamera.
-   
             Pan Left          : Pergerakan kamera menoleh kekiri
-           Pan Right        : Pergerakan kamera menoleh ke kanan

2.TILTING

Pergerakan kamera dengan poros vertikal di mana kamera menunduk atau mendonga/menengadah dengan atau tanpa tripod

-          Tilt Up                        : Menengadah ke atas
-          Tilt Down       : Menunduk ke bawah

3.TRACKING

Pergerakan kamera mendekati atu menjauhi obyek ( diam) dengan atau tanpa tripod/dolly.
-          Track in           : Mendekati obyek

-          Track out         : Menjauhi obyek

4.CRAB

Pergerakan kamera dimana kamera di geser ke kiri maupun ke kanan dengan atau tanpa tripod.
Sesuai dengan nama nya yang dalam bahasa indonesia artinya KEPITING maka pergerakan ini adalah menyerupai jalannya kepiting, menyamping.

-          Crab Left        : Kamera bergerak ke kiri
-          Crab Right      : Kamera bergerak ke kanan

5.ZOOMING

Dalam ZOOMING ini yang bergerak bukan nya kamera tetapi lensa kamera yang bergerak maju atau mundur   mendekati/menjauhi obyek sementara kamera nya diam


-          Zoom In          : Lensa bergerak maju ( gambar menyempit / mendekat )
-          Zoom Out       : Lensa bergerak mundur ( gambar melebar / menjauh )

6. FOLLOW
Adalah gerakan kamera yang dilakukan dengan mengikuti object bergerak. Berbeda dengan panning, follow dilakukan dengan cara kamera ikut bergerak searah dengan object.

7. LEVEL
 Pergerakan kamera dimana kamera di geser ke atas atau  kebawah.

-          Level Up         : Kamera digeser ke atas
-          Level Down    : Kamera digeser ke bawah

Itulah istilah istilah dari pada CAMERA MOVEMENT yang lazim di gunakan.

CAMERA MOVEMENT/PERGERAKAN KAMERA

Posted by : materi 0 Comments

- Copyright © materi - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -